Bahwa Terdakwa DANU KURNIAWAN Anak dari Alm SUDIBYO, pada hari Senin tanggal 31 Mei 2021 sampai dengan  hari Sabtu tanggal 23 Maret 2024 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam kurun tahun 2021 sampai dengan tahun 2024, bertempat di PT Anugerah Hidup Ekajaya Jalan Baruna Selatan Kav A3 Areteri Yos Sudarso Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang atau setidak-tidaknya termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kota Semarang yang berwenang mengadili, telah melakukan tindak pidana “dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapat upah untuk itu”, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:--------------

1. • Bahwa Terdakwa yang merupakan Manager sekaligus bagian pemasaran (sales) pada beberapa area pemasaran PT Anugerah Hidup Ekajaya yang tugasnya sebagai manager adalah melakukan pengawasan terhadap karyawan yang ada di perusahaan, memastikan karyawan bagian sales agar sesuai target penjualan yang ditentutan oleh perusahaan, mengawasi penagihan yang dilakukan oleh karyawan bagian sales, kemudian merangkap sebagai pemasaran (sales) yang tugasnya melakukan penjualan dan penagihan barang. Atas Tugas Terdakwa yang merupakan Manager sekaligus bagian pemasaran (sales) pada beberapa area pemasaran PT Anugerah Hidup Ekajaya telah memperoleh gaji yang jumlahnya Rp. 11.432.424,- (sebagaimana bukti slip gaji Karyawan bulan Maret 2024, April 2024, dan Mei 2024);
   • Bahwa Terdakwa pada rentang waktu tanggal 31 Mei 2021 sampai dengan 23 Maret 2024 di PT Anugerah Hidup Ekajaya Jalan Baruna Selatan Kav. A3 Arteri Yos Sudarso Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang yang bergerak dalam bidang distributor keramik dan granit, Terdakwa memanfaatkan jabatannya selaku manager dan merangkap sebagai sales pada saat melakukan penagihan terhadap toko-toko yang telah membeli barang berupa granit atau keramik dari PT Anugerah Hidup Ekajaya (selanjutnya disebut Toko), dengan cara menggunakan celah Terdakwa selain sebagai manager juga merangkap sebagai sales pada area pemasaran yang belum ada salesnya kemudian melakukan penagihan dan menerima pembayaran kepada toko. Selanjutnya uang hasil pembayaran yang seharusnya disetorkan Terdakwa kepada PT Anugerah Hidup Ekajaya melalui admin kasir yakni Saksi Wahyuniarti kemudian digunakan Terdakwa untuk kepentingan pribadi Terdakwa;tanpa sepengetahuan maupun tanpa meminta izin terlebih dahulu dari  PT Anugerah Hidup Ekajaya dengan rincian diantaranya:
2. biaya pengobatan Terdakwa senilai Rp. 35.000.000,-
3. biaya pengobatan anakTerdakwa senilai Rp. 100.000.000,-
4. pembayaran angsuran rumah senilai Rp. 120.000.000,-
5. pembayaran angsuran mobil senilai Rp. 96.000.000,-
6. pembayaran angsuran di bank senilai Rp. 25.000.000,-
7. untuk kebutuhan sehari-hari senlai Rp. 60.000.000,-
   • Bahwa setelah dilakukan Audit Tagihan yang belum disetorkan Terdakwa oleh Bagian Accounting PT Anugerah Hidup Ekajaya, tanggal 18 Juni 2024 diperoleh temuan sebagai berikut:

• • Bahwa akibat perbuatan Terdakwa PT Anugerah Hidup Ekajaya mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp463.108.760,00 (empat ratus enam puluh tiga juta seratus delapan ribu tujuh ratus enam puluh rupiah),

------ Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 374 KUHPidana. ---------